Minggu, 19 April 2015

FAKTOR KERETAKAN BETON BERTULANG

Faktor -Faktor Penyebab Keretakan Beton Bertulang



1.      Adanya Pembebanan Yang Berlebihan

Pada beton bertulang yang dapat menimbulkan keretakan kita harus melihat proses dari awal pembuatan beton bertulang tersebut. Pada saat awal pekerjaan atau pembuatan beton bertulang dengan pencampuran bahan penyusunnya seperti kerikil, pasir, air, semen, dan baja tulangan. Dalam proses pengerasannya beton akan mengalami pengurangan volume dari volume awal. Umumnya hal ini disebabkan air yang terkandung pada campuran beton akan mengalami penguapan sebagian yang mengurangi volume beton bertulang tersebut. Sehingga apabila dikondisikan pada saat beton mengalami pengerasan dan akibat dari volume beton berkurang yang akan menyebabkan penyusutan pada beton tetapi beton tersebut dibiarkan untuk menyusut tanpa adanya pembebanan maka beton pun tidak akan mengalami keretakan. Tetapi pada kondisi sebenarnya dilapangan tidak ada beton yang tidak mengalami pembebanan. Karena tidak ada balok atau kolom pada bangunan yang berdiri sendiri melainkan akan bersambung satu sama lain dan hal ini akan membuat beton bertulang bekerja menahan beban-beban pada bangunan. Sehingga apabila pada kondisi saat beton mengalami penyusutan volume kemudian terjadi pembebanan, maka retakan pun tidak dapat dihindari.

2.      Suhu Yang Timbul Akibat Reaksi Air dan Semen
Faktor suhu dapat juga menyebabkan keretakan pada beton bertulang. Maksud suhu disini adalah suhu campuran beton saat mengalami perkerasan. Karena pada saat campuran beton bertulang mengalami perkerasaan suhu yang timbul akibat reaksi air dan semen terus meningkat. Sehingga pada saat suhu campuran beton ini terlalu tinggi, pada saat beton sudah keras sering timbul retak-retak pada permukaan beton.

3.      Terjadinya Korosi Pada Tulang Beton
Tulang mempunyai fungsi mengantisipasi retakan yang terjadi akibat dari sifat beton itu sendiri, beton diberi tulangan pada bagian dalamnya yang terbuat dari baja. Sehingga diharapkan dengan adanya baja tersebut retakan akibat dari sifat beton disebar pada keseluruhan beton menjadi bagian-bagian yang sangat kecil sehingga retakan tersebut dapat diabaikan. Tetapi apabila tulangan yang dipakai pada saat pembuatan beton sudah meengalami korosi, tulangan tersebut itu pun akan menyebabkan retakan pada saat beton mengeras.

4.      Pada Pelaksanaan Pembuatan Yang Kurang Baik
Sering kali kontraktor yang nakal menyebabkan keretakan yang terjadi pada beton bertulang disebabkan oleh pelaksanaan pembuatan yang kurang baik. Seperti contoh pada saat beton mengalami perkerasan dimana banyak mengeluarkan air, maka perlu adanya perawatan pada beton agar pengeluaran air dari campuran beton tidak berlebihan. Tetapi akibat tidak adanya perawatan, sehingga pada saat beton terbentuk maka terjadi banyak retakan.

5.      Material Yang Kurang Baik dan Kurang Berkualitas
Keretakan pada struktur beton bertulang banyak diakibatkan karena material penyusunnya yang kurang baik. Beberapa hal diantaranya yang sering ditemukan adalah aggregat halus atau pasir yang kurang bersih, masih bercampur dengan lumpur sehingga ikatan antara PC dan aggregat menjadi terlepas. Sehingga ketika beton mengering maka retakan-retakan akan mudah sekali terjadi.

6.      Pada Saat Penulangan Yang Kurang Tepat
Kebanyakan kontraktor kurang kontrol kepada pekerja, struktur beton bertulang dibuat dengan cara yang kurang tepat. Hal yang paling umum terjadi adalah ketebalan dari tulangan sampai permukaan beton terlampau besar. Hal ini sebenanrnya kurang tepat karena fungsi dari baja tulangan tersebut adalah untuk menahan gaya lintang (pada balok dan plat), deformasi akibat lendutan, serta gaya geser.

7.      Selimut Beton Terlampau Besar
Ketebalan selimut beton sering terlampau besar makanya retakan biasa terjadi mulai dari permukaan struktur beton sampai pada bagian tulangan yang ada didalamnya. Seharusnya tulangan dibuat agak keluar, dan selimut atau kulit yang membungkus tulangan dibuat setipis mungkin (1,5 s/d 2 cm). Karena gaya tarik dan gaya tekan paling besar terjadi pada ujung permukaan beton tersebut.

8.   Faktor Lingkungan dan Cuaca Hujan Terus-Menerus
Karena beton bertulang pada bangunan mengalami kontak langsung dengan cuca luar, pengaruh cuaca ini sedikit banyakanya memberi andil dalam keretakan pada beton sehingga konstruksi bangunan yang berumur cukup lama banyak mengalami retakan. Salah satu pengaruh lingkungan yang menyebabkan beton retak adalah akibat dari air hujan. Akibat sekian lama beton pada bangunan tua menerima air hujan secara langsung, lama – kelamaan air hujan masuk meresap kedalam pori-pori beton yang kemudian mencapai tulangan pada beton.
Apabila saat air hujan telah mengenai baja tulangan, maka akan terjadi reaksi antara baja tulangan dengan tulangan yang menyebakan baja tulangan menjadi berkarat atau korosif. Akibat korosinya baja tulangan dan ditambah faktor luas seperti pembebanan mengakibatkan beton akan mengalami retak-retak.

9.      Faktor Bencana Alam 
Struktur beton bertulang sudah jadi dan bangunan secara keseluruhan telah siap untuk digunakan, maka struktur beton bertulang tersebut akan menerima beban-beban. Beban-beban yang bekerja pada struktur beton bertulang secara umum terdiri atas bebean sendiri dan beban luar (beban akibat angin, manusia, beban gempa, dsb).

Sabtu, 04 April 2015

RUMAH KOLAM UNTUK PETERNAK IKAN TAWAR

SEKILAS PANDANG
Rumah Kolam sebenarnya adalah modifikasi Rumah Panggung yang telah lama dimiliki oleh masyarakat Indonesia pada masa lalu, sehingga secara revolusi zaman berubah menjadi modern, model rumah tersebut dianggap telah ketinggalan Zaman.


View lokasi rumah kolam

Beberapa sisi bangunan yang fungsional 


Kini saatnya para Desainer Arsitek membuat konsep baru, dwifungsi harus jadi satu, tempat tinggal dan ternak ikan. Rumah Kolam adalah rumah yang cocok untuk masyarakat yang suka membudidayakan ikan tawar, apa lagi sekarang ini, ikan tawar pada langka dijual dipasaran, seperti Ikan Badau sudah jarang dijual orang, pada ikan tersebut berfungsi memperbaikan jaringan sel kulit kita yang rusak.


Konstruksi kolam ikan

PENGEMBANGAN DAN NILAI KOMERSIL
Maka itu konsep Rumah Kolam akan menjadi pilihan terbaik untuk yang memerlukan budidaya ternak ikan tawar, Rumah Kolam cocok untuk petani dan nelayan yang mana kedua sangat berhubungan yang mempunyai debet air yang besar, dan dilokasi yang akan dibangun dibantu dengan mesin pompa air. Maka saya menawarkan dan mempromosikan kepada masyarakat Indonesia untuk menggemari Rumah Kolam sebagai rumah dwifungsi, bermanfaat, menambah ragam, pesona, serta menambah penghasilan. 

Kepada seluruh masyarakat Indonesia Khusus pada Pemerintah Daerah, Developer, Real Estate, Kontraktor, dan Konsultan cobalah untuk mengembangkan Rumah Kolam ini, menjadi alternatif Rumah Idaman anda. 

Dengan Hormat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat melanjutkan Program Bedah Rumah yang berjalan pada satkernya didaerah. Guna membangun rumah rakyat lebih tepat sasaran dengan Rumah Kolam.


Terima kasih kepada Profesional muda, Institusi lembaga swasta, Tokoh masyarakat, Konsultan, Developer, Aktivis, Pengusaha, Wartawan, Peternak, Nelayan, Organisasi masyarakat, Pedagang dan lain-lain, dan banyak lagi atas atensi yang telah meluangkan memberikan dorongan atas rancangan Rumah Kolam ini.  

Parlin  Siregar
Lead Drafter Gerai Arsitek

DESAIN RUMAH SUBSIDI TYPE 36

Rumah Subsidi dengan bahan material murah dan terjangkau Rumah subsidi merupakan salah satu program pemerintah yang berasal dari Kementerian...